1.
OBAT FLU-PILEK, Secara umum, obat flu-pilek biasanya
berisi:
a.
Analgesik-antipiretik
Ini istilah medis untuk
obat yang khasiatnya meredakan nyeri (analgesik) dan menurunkan demam
(antipiretik). Contoh golongan
obat ini antara lain parasetamol dan asetosal. Di kemasan obat, parasetamol
kadang ditulis sebagai asetaminofen, sedangkan asetosal kadang ditulis dalam
versi panjangnya, asam asetil salisilat.
b.
Dekongestan (Pelega
Hidung )
Obat
golongan ini bekerja melegakan hidung tersumbat. Istilah dekongestan berasal
dari kata de- yang berarti menghilangkan, dan congest yang merujuk pada
penyumbatan saluran hidung. Contohnya fenil propanolamin dan pseudoefedrin. Obat ini memang lebih
dikenal sebagai PPA, singkatan dari phenyl-propanolamine. PPA inilah bahan obat
yang sempat berkali-kali diributkan karena adanya berita bahwa obat ini ditarik
dari pasar.
c.
Antihistamin (Obat
Alergi)
Obat ini bekerja dengan cara menetralkan histamin. Histamin
sendiri adalah bahan yang bertanggung jawab terhadap timbulnya gejala flu-pilek
seperti hidung meler dan bersin-bersin. Contoh obat golongan ini klorfeniramin
maleat, difenhidramin, tripolidin, bromfeniramin maleat. Dari
sekian banyak contoh antihistamin di atas, yang paling banyak digunakan adalah
klorfeniramin maleat. Dalam bahasa sehari-hari, kita mengenalnya dengan sebutan
CTM, singkatan dari chlor-trimeton, nama lain klorfeniramin maleat. CTM,
klorfeniramin maleat, chlor-trimeton, semuanya setali tiga uang alias sami
mawon.
Selain punya khasiat antialergi, antihistamin juga punya
khasiat sampingan menekan refleks batuk dan efek samping membuat kantuk. Itu
sebabnya, saat minum obat flu yang mengandung antihistamin, kita disarankan
untuk tidak mengendarai kendaraan bermotor karena obat ini bisa menyebabkan
kantuk dan mengurangi konsentrasi. Obat flu hanya akan
menyebabkan kantuk kalau ia berisi golongan antihistamin.
obat pilek, Pseudoefedrin : dosis 3 x
sehari
Catatan: biasanya obat pilek dikombinasikan dengan obat anti
alergi (anti histamin) karena pilek bisa jadi karena alergi
2. OBAT
BATUK
Karena flu kadang disertai batuk, banyak produk obat flu
mengandung obat batuk. Ada dua kelompok besar obat batuk, yaitu penekan batuk
(antitusif) dan pengencer dahak (ekspektoran). Antitusif bekerja langsung di
otak dengan cara menekan sistem refleks batuk. Contoh obat, dekstrometorfan dan
noskapin.
Sementara ekspektoran bekerja dengan cara membantu
mengurangi kekentalan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan. Contoh obat,
bromheksin, guaifenesin (biasa disebut juga gliseril guajakolat, GG),
ambroksol, dan karbosistein. Untuk penjelasan lebih detail, baca Bab Obat
Batuk.
§ untuk obat batuk perlu dibedakan
antara batuk berdahak dengan batuk tidak berdahak, karena cara kerja saling
berlawanan. Batuk tambah parah jika tertukar obatnya
§ ada obat yang dijual bebas
menggabungkan antara obat batuk, obat demam dan obat pilek misalnya sanaflu,
ultraflu, panadol cold & flu dll.
obat batuk berdahak
a.
Ambroksol : dosis 3
x sehari
b.
Bromhexim : dosis 3 x
sehari
obat batuk tidak berdahak, Dektromethorpan : dosis 3 x
sehari
J i k a
g e j a l a
f l u b e r u p a
|
P i l i h l
a h O b a t y a n g M e n g a n d u n g
|
||||
Bersin-bersin, hidung meler ringan, batuk ringan
|
√
|
||||
Hidung meler sampai tersumbat
|
√
|
||||
Demam atau sakit kepala
|
√
|
||||
Batuk kering
|
√
|
||||
Batuk berdahak
|
√
|
Dari
tabel berikut kita bisa melihat, makin ke bawah, makin banyak kandungan
obatnya, dan tentu saja makin banyak kemungkinan efek samping dan mudaratnya.
Perhatikan juga dosisnya. Sebagian produk mengandung pseudoefedrin 30 mg per
takaran, sebagian lainnya mengandung 60 mg. Sebagai pilihan pertama, gunakan
yang dosisnya 30 mg per takaran. Jika menggunakan produk pseudoefedrin 60 mg,
hati-hati terhadap risiko efek sampingnya seperti jantung berdebar-debar atau
susah tidur.
Komposisi obat
|
Contoh merek dagang
|
|
2 jenis
|
Antialergi
& pelega hidung
|
Actifed,
Alerfed, Crofed, Flutrop, Grafed, Lapifed, Librofed, Mertisal, Protifed,
Nichofed, Nostel, Protifed, Quantidex, Tremenza, Trifed, Trifedrin, Valved,
Zentra, Alco Plus, Aldisa SR, Bodrexin Pilek Alergi, Cirrus, Rhinofed, Rhinos
Junior, Rhinos SR, Clarinase, Cronase, Fexofed, Telfast Plus, Triaminic
Pilek, Nalgestan
|
Penekan
batuk & pelega hidung
|
Bantif
Child, Triaminic Batuk & Pilek
|
|
Pengencer
dahak & pelega hidung
|
Triaminic
Expectorant & Pilek
|
|
Parasetamol
& pelega hidung
|
Sanaflu,
Topras
|
|
3 jenis
|
Parasetamol,
antialergi
& pelega hidung
|
Contrex,
Corhinza, Colpica, Decolgen FX, Decolgen Syrup, Decolgen Tablet, Deconal,
Fludane, Flurin, Flu-Tab, Mixagrip, Molexflu, Panadol Cold & Flu Night,
Paranomin, Procold, Refagan, Trifedrin Plus, Extra-Flu, Flunax
|
Parasetamol,
pelega hidung & penekan batuk
|
Bodrex
Flu & Batuk, Panadol Cold & Flu, Recomint, Sanaflu Plus Batuk,
Ultragrip
|
|
Antialergi,
pelega hidung & penekan batuk
|
Actifed
Plus Cough Suppressant, Lapifed DM, Alco Plus DMP, Hustadin, Noscapax,
Tuseran Pedia DMP
|
|
Antialergi,
pelega hidung & pengencer dahak
|
Actifed
Plus Expectorant, Gifed Expectorant, Lapifed Expectorant, Valved DM,
Berlifed, Polaramine Expectorant
|
|
Parasetamol, antialergi
& pengencer dahak
|
Hustab,
Kidikol, Pinkid's Cough
|
|
4 jenis
|
Parasetamol,
antialergi,
Pelega
hidung & penean batuk
|
Alpara,
Anadex, Antiza, Corsagrip, Flu Stop, Fludane Plus, Fludexin, Flurin Dmp,
Flutamol P, Lacoldin, Kontrabat, Mixaflu, Tuzalos, Frigrip
|
Parasetamol,
antialergi,
Pelega
hidung & pengencer dahak
|
Anacetine,
Bestocol, Bisolfon Flu, Bronchitin, Bodrexin Syrup, Bodrexin Flu & Batuk,
Bodrex Flu & Batuk Berdahak, Bycolen, Flutamol, Frigrip, Ikadryl Flu,
Kafsir, Oskadon Flu & Batuk Berdahak, Ponflu, Supra Flu, Stop Cold,
Ikadryl Flu, Combi Flu
|
|
Antialergi, pelega
hidung, antibatuk & pengencer dahak
|
Dextral,
Dextrosin
|
|
5 jenis
|
Parasetamol,
antialergi, pelega hidung, antibatuk &
pengencer
dahak
|
Sebetulnya
di kolom ini masih ada contoh produk-produk obat “sapu jagat” yang berisi
lima jenis obat. Demi alasan keamanan, sebaiknya hindari penggunaannya
kecuali tidak ada pilihan yang lebih aman, yang komposisinya memang
benar-benar kita butuhkan.
|
Jika ingin melihat kandungan isi
obatnya (disebut generik), lihat nama kandungannya (nama obat generik) di
bawahnya atau di komposisi obat tersebut. Misalnya:
v Sanmol (paracetamol). Sanmol adalah
merk dagangnya. Paracetamol adalah nama generiknya
v Analsik (metamizole dan diazepam)
a.
PENURUN PANAS (ANTIPIRETIK)
1)
P a r a c e t a m o l
§ dosis umumnya 3-4 x sehari
§ jika demam tinggi dan berkepanjangan
bisa diminum setiap 4 jam, maksimal 8 tablet sehari
§ bisa diminum tanpa makan terlebih
dahulu
§ termasuk obat yang cukup aman dan
memiliki efek samping sedikit (paling aman untuk bayi dan anak)
2)
I b u p r o f e n
§ dosisnya sama dengan paracetamol
§ lebih cepat menurunkan panas
§ kelemahannya punya efek di lambung,
tidak baik bagi mereka yang punya penyakit maag. Lebih baik diminum setelah
makan.
§ kelebihannya dibanding paracetamol,
ibuprofen mempunyai efek antinyeri yang lebih kuat
3)
M e t a m i z o l / a n t a l g i n
§ dosisnya 3-4 x sehari
§ kelemahannya punya efek di lambung,
tidak baik bagi mereka yang punya penyakit maag. Lebih baik diminum setelah
makan.
§ kelebihannya dibanding yang lain,
antalgin mempunyai efek antinyeri yang paling kuat. Sehingga sering dipakai
sebagai antinyeri
b.
ANTINYERI
§ Perlu diperhatikan bahwa hampir
semua antinyeri memiliki efek samping di lambung, jadi bagi penderita maag
konsultasi dengan dokter atau biasanya di kombinasi dengan obat anti maag.
§ perlu dibedakan juga nyeri biasa
dengan nyeri kolik (misalnya mules karena diare atau sakit yang hilang muncul
karena batu ginjal) dan nyeri saraf. Karena antinyeri biasa tidak bisa
meredakan nyeri kolik dan nyeri saraf.
1)
Antinyeri ringan
Paracetamol, lebih baik untuk nyeri ringan dan antinyeri untuk
bayi dan anak, lebih aman bagi lambung
2)
Antinyeri sedang
Asam Mefenamat (Ponstand)
§ dosis 3x sehari
§ kerjanya lebih cepat menghilangkan
nyeri sedang. biasanya dipakai untuk obat paska operasi ringan atau melahirkan
Natrium Diclofenac
§ dosis 3x sehari
§ memilki efek antiradang juga
sehingga cocok untuk antinyeri disertai peradangan misalnya sakit gigi karena
ada radang.
Meloxicam
§ Dosis 1-2 x sehari
§ memiliki efek samping di lambung
paling sedikit, sehingga sering dipakai untuk pengobatan antinyeri jangka panjang
misalnya nyeri sendi asam urat.
§ lebih mahal dibanding yang lain
§ ada obat sejenis yaitu piroxicam,
tetapi efek samping lebih banyak dibanding meloxicam
Ibuprofen
Antalgin/Metamizole
3)
Antinyeri kuat
Umumnya menggunakan golongan opioid (obat yang bisa
membat ketagihan/ketergantungan).oleh karena itu perlu pengawasan penggunaannya
dan resep dokter.
Tramadol
§ dosisnya 3-4 x sehari dan bisa
diulang setiap 4 jam
§ efek samping paling mual dan muntah
Codein
§ dosisnya 3-4 x sehari dan bisa
diulang setiap 4 jam
§ punya efek menekan batuk (tidak
berdahak)
4)
Antinyeri kolik (antispasmodik)
Nyeri kolik ditandai dengan nyeri yang hilang muncul
dan sekali muncul biasanya sangat sakit sekali. Antinyeri biasa umumnya tidak
bisa meredakan nyeri kolik
Papaverin
§ dosis 3-4 x sehari
§ biasanya dikombinasi dengan
antinyeri biasa seperti paracetamol atau antalgin, sehingga sering didapatkan
dijual dalam bentuk kombinasi dengan merk dagang seperti spasmal, spasminal
Hyoscine-N-butylbromide
§ dosisnya 3-4 kali atau bisa diulang
setiap 4 jam
§ lebih kuat dari papaverin dan lebih
sering digunakan
§ biasanya dikombinasi juga
dengan antinyeri biasa seperti paracetamol atau antalgin, sehingga sering
didapatkan dijual dalam bentuk kombinasi dengan merk dagang seperti buscopan,
gitas atau scopamin
5)
Antinyeri Saraf
Rasanya bercampur dengan semisal kesemutan. Biasanya
timbul karena kelainan atau tekanan pada saraf
Carbamazepine
§ dosis 1-2 x sehari
§ lebih murah dibandingkan yang lain
tetapi kurang stabil mengontrol nyeri saraf
Gabapentin
§ dosis 2-3 x sehari
§ lebih stabil mengontrol nyeri saraf
tetapi harganya mahal
4.
ANTI ALERGI
Ada dua macam yaitu yang membuat
ngantuk (golongan I) dan tidak membuat ngantuk (golongan II)
a.
Yang Membuat Ngantuk
Digunakan jika pasien ingin beristirahat. Jangan
diminum jika ingin beraktifitas misalnya mengemudikan mobil
1)
CTM
§ dosis 3-4 kali sehari atau setiap 4
jam
§ obat yang cukup aman bagi segala
usia
2)
Diphenhidramin
§ dosis 3-4 kali sehari
§ obat yang cukup banyak fungsinya.
Karena memiliki efek mengantuk yang cukup kuat sehingga bisa jadi obat penenang
sementara.
§ Punya efek mengurangi sekresi asam
lambung (pendukung obat maag)
§ bisa juga menjadi obat tidur
sementara jika diminum dobel dosis (lebih aman dari obat penenang)
b.
Yang Tidak Membuat Ngantuk
1)
Cetirizine : dosis 1-2 x sehari, cukup aman untuk segala usia
2)
Loratadine : dosis 1-2 x
sehari, kurang aman
untuk anak-anak
3)
mebhydrolin napadisylate
(merk dagang: interhistin dll) : dosis 3-4 x sehari, sering dikombinasikan dengan obat
batuk pilek yang dosisnya juga 3-4 kali sehari
Catatan: untuk alergi yang kuat misalnya
gatal-gatal seluruh tubuh, biasanya antialergi dikombinasi dengan obat anti
radang (kortikosteroid).
5. OBAT ANTIRADANG (KOTIKOSTEROID)
Perlu diperhatikan bahwa obat ini
pengunaannya harus dibawah pengawasan dokter. Karena efek sampingnya (masking
efek) sangat banyak jika tidak terkontrol. Obat ini sering disebut obat dewa,
karena banyak kegunaannya serta ampuh. Dan sering dimasukkan ke jamu-jamu atau
obat herbal yang tidak terkontrol oleh pemerintah (LPOM) karena memang efek
menyembuhkannya yang cepat.
- Deksamethason : dosis 3-4 x sehari, lebih murah tetapi tidak stabil dalam darah
- Metylprednisolon : dosis 2-4 x sehari, lebih mahal tetapi lebih stabil di dalam darah
- Prednison : dosis 3-4 x sehari, memiliki anti radang yang cukup kuat sehingga digunakan untuk penyakit kronik mengontrol radang
6. OBAT ANTI MIGRAIN
a.
Ergotatamine (Cafergot ) : dosis 2-3 x sehari, tidak aman bagi ibu hami
b.
Flunarizine : dosis 2 x
sehari
7. OBAT SESAK
obat sesak napas banyak jenisnya dan
sesuai dengan indikasi penggunaannya, Jenis obat sesak sering dikombinasikan
dengan yang lain karena mekanismenya berbeda-beda sehingga saling menguatkan
a.
Salbutamol : dosis 3-4 x sehari, terkadang
efek sampiing yang sering adalah berdebar-debar
b.
Theophylin : dosis 3-4 x sehari
Catatan: sering dikombinasi dengan obat
pencahar dahak (mukolitik), karena sesak napas diperparah dengan berkumpulnya
dahak
8. OBAT DARAH TINGGI (ANTI HIPERTENSI)
Obat anti hipertensi juga banyak
jenisnya dan sesuai dengan indikasi penggunaannya , di sini kami paparkan
sebagian kecil saja yang sering dipakai di masyarakat (puskesmas)
a.
Captopril : dosis 2-3
x sehari, efek sampingnya batuk, jangan minum jika batuk, kurang stabil
mengontrol hipertensi, salah satunya karena dosisnya 3 kali, terkadang pasien
lupa atau tidak teratur minum obat sehingga hipertensi kurang terkontrol, harganya
murah, sangat tidak aman bagi ibu hamil
b.
Nipedipin : dosis 2 x sehari, cukup aman bagi ibu hamil
c.
Amlodipin : dosis 1 x
sehari, lebih stabil mengontrol hipertensi, salah satunya karena dosis sekali
sehari sehingga stabil di darah, lebih mahal
9.
OBAT PENURUN KOLESTEROL/LEMAK
a.
Simavastatin : Dosis 1 x sehari pada malam hari,
harganya lebih murah tetapi kurang stabil mengontrol kolesterol
b.
Atorvastatin : Dosis 1 x sehari, harganya lebih
Mahal tetapi lebih stabil mengontrol kolesterol
c.
Gemfibrosil : dosis 1-2 x sehari, untuk
menurunkan lemak jenis trigliserida
10. OBAT ANTI MUAL
a.
Metoclopramide : dosis 3-4
x sehari, sering digunakan untuk ibu hamil, kurang aman bagi anak-anak
b.
Domperidone : dosis 3-4
x sehari, tidak aman untuk ibu hamil, lebih aman bagi anak-anak
c.
Ondansetron : dosis 3-4
x sehari, antimual kuat karena bekerja dipusat saraf sehingga digunakan untuk
kasus mual muntah hebat, lebih mahal dibanding yang lain
11. OBAT MAAG
Maag adalah itilah awam, intinya
rasa tidak enak pada lambung umunya di ulu hati, gejalanya bisa kembung, nyeri
atau terasa panas.
a.
antasida (promaag,
sanmaag) : dosis 3-4 kali sehari bisa juga setiap 4 jam, sekedar menetralkan
asam lambung dan meredakan gejala ringan, sehingga tidak kuat mengatasi nyeri
maag lambung kuat. Perlu tambahan obat lain
b.
Ranitidin : dosis 2 x
sehari, lebih kuat dari antasid, ada juga yang sejenis cimetidin, tetapi obat
ini punya efek samping lebih banyak dari ranitidin
c.
Omeprazole : dosis 1-2
x sehari, lebih stabil daripada ranitidin, sehingga digunakan untuk penyakit
kronis seperti tukak lambung
12. OBAT DIARE
Perlu ketahui Obat diare yang
beredar di masyarakat umumnya tidak menyembuhkan penyakit diare. Hanya
meredakan gejala karena cara kerjanya umumnya mengeraskan tinja sehingga tidak
diare lagi. Jika ingin menyembuhkan diare harus dilacak penyebabnya apakah
karena infeksi, salah pencernaan atau kelainan pencernaan.
v obat yang cara kerjanya mengeraskan
tinja
a.
attapulgite (merk dagang: new diatabs, diagit) : 2 tablet setelah buang air besar,
maksimal 12 tablet
b.
kaolin dan pectin : dosis 1
sendok makan setelah BAB
v cara kerjanya memperlambat gerakan
usus
loperamide : dosis3-4 x sehari, obat ini sudah
ditinggalkan penggunaannya, akan tetapi masih tersebar di masyarakat. Dan cukup
berbahaya bagi anak.
Catatan: mules biasanya menyertai diare sehingga ditambahkan
obat anti nyeri kolik (antispsminal), untuk anak tidak menggunakn obat diatas,
digunakan obat: zinc dispersi 1 x sehari dan probiotik seperti Lacto-B
dan L-Bio
13. OBAT GULA/DIABETES,
a.
Glibenklamid : dosis 1-2
x sehari, kurang stabil mengontrol gula darah, harganya murah, terkadang
terjadi hipoglikemi (gula darah malah menurun drastis, termasuk kondisi
darurat berbahaya), ini jika penggunaan tidak sesuai aturan, misalnya minum
dobel dosis jika disangka belum minum obat
b.
Metformin : dosis 3 x
sehari, bukan obat utama, tetapi penunjang obat anti gula/diabetes
c.
Glimepiride : dosis 1 x
sehari, lebih stabil mengontrol gula, salah satunya karena dosis sekali sehari
sehingga stabil di darah
14. OBAT ASAM URAT
Allupurinol : dosis 1 x sehari (sediaan 300
mg), 3 x sehari (sediaan 100 mg), perlu dicatat, TIDAK BOLEH diminum pada saat
fase akut (saat terjadi peradangan hebat), rasa nyeri yang timbul diatasi
dengan antinyeri (analgetik).
15. OBAT TIDUR DAN PENENANG : perlu resep dan pengawasan dokter
karena bisa menimbulkan ketergantungan, hanya membantu sementara mredakan
gejala, bukan obat utama
- Diazepam : dosis 3 x sehari
- Aprazolam :dosis 2 x 3 sehari, atau sebelum tidur
- Clobazam : Dosis 2 x sehari, atau sebelum tidur, waktu paruh (habisnya obat di darah) sesuai dengan waktu tidur sehingga lebih pas sebagai obat tidur, tidak lebih dan dan tidak kurang
16. SALEP/CREAM/LOTION
§ jenisnya sangat beragam, ada yang
untuk infeksi jamur, virus, bakteri, kutu dan lain-lain
§ khusus untuk penyakit kulit, harus
diperiksa dan dilihat oleh dokter, karena jika salah obat maka penyakit bisa
bertambah parah.
Anti Jamur
a.
miconazole salep : dosis 3 x sehari dioles
b.
ketokenazole salep : dosis 3 x sehari dioles
Anti bakteri
- gentamycin salep : dosis 3 x sehari dioles
- Erithromycin salep : Dosis 3 x sehari dioles, sering digunakan untuk anti jerawat karena infeksi bakteri
Antivirus, Acyclovir salep :dosis 4-6 x sehari
Anti radang
- hidrokortison salep : dosis 3 x sehari dioles, untuk peradangan ringan terutama daerah wajah
- betametason : dosis 3 x sehari, lebih kuat dari hidrokortison