2014/04/12

OBAT



1.         OBAT FLU-PILEK, Secara umum, obat flu-pilek biasanya berisi:
a.        Analgesik-antipiretik
Ini istilah medis untuk obat yang khasiatnya meredakan nyeri (analgesik) dan menurunkan demam (antipiretik). Contoh golongan obat ini antara lain parasetamol dan asetosal. Di kemasan obat, parasetamol kadang ditulis sebagai asetaminofen, sedangkan asetosal kadang ditulis dalam versi panjangnya, asam asetil salisilat.
b.        Dekongestan (Pelega Hidung )
Obat golongan ini bekerja melegakan hidung tersumbat. Istilah dekongestan berasal dari kata de- yang berarti menghilangkan, dan congest yang merujuk pada penyumbatan saluran hidung. Contohnya fenil propanolamin dan pseudoefedrin. Obat ini memang lebih dikenal sebagai PPA, singkatan dari phenyl-propanolamine. PPA inilah bahan obat yang sempat berkali-kali diributkan karena adanya berita bahwa obat ini ditarik dari pasar.
c.        Antihistamin (Obat Alergi)
Obat ini bekerja dengan cara menetralkan histamin. Histamin sendiri adalah bahan yang bertanggung jawab terhadap timbulnya gejala flu-pilek seperti hidung meler dan bersin-bersin. Contoh obat golongan ini klorfeniramin maleat, difenhidramin, tripolidin, bromfeniramin maleat. Dari sekian banyak contoh antihistamin di atas, yang paling banyak digunakan adalah klorfeniramin maleat. Dalam bahasa sehari-hari, kita mengenalnya dengan sebutan CTM, singkatan dari chlor-trimeton, nama lain klorfeniramin maleat. CTM, klorfeniramin maleat, chlor-trimeton, semuanya setali tiga uang alias sami mawon.
Selain punya khasiat antialergi, antihistamin juga punya khasiat sampingan menekan refleks batuk dan efek samping membuat kantuk. Itu sebabnya, saat minum obat flu yang mengandung antihistamin, kita disarankan untuk tidak mengendarai kendaraan bermotor karena obat ini bisa menyebabkan kantuk dan mengurangi konsentrasi. Obat flu hanya akan menyebabkan kantuk kalau ia berisi golongan antihistamin.
obat pilek, Pseudoefedrin : dosis 3 x sehari
Catatan: biasanya obat pilek dikombinasikan dengan obat anti alergi (anti histamin) karena pilek bisa jadi karena alergi
2.       OBAT BATUK
Karena flu kadang disertai batuk, banyak produk obat flu mengandung obat batuk. Ada dua kelompok besar obat batuk, yaitu penekan batuk (antitusif) dan pengencer dahak (ekspektoran). Antitusif bekerja langsung di otak dengan cara menekan sistem refleks batuk. Contoh obat, dekstrometorfan dan noskapin.
Sementara ekspektoran bekerja dengan cara membantu mengurangi kekentalan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan. Contoh obat, bromheksin, guaifenesin (biasa disebut juga gliseril guajakolat, GG), ambroksol, dan karbosistein. Untuk penjelasan lebih detail, baca Bab Obat Batuk.
§  untuk obat batuk perlu dibedakan antara batuk berdahak dengan batuk tidak berdahak, karena cara kerja saling berlawanan. Batuk tambah parah jika tertukar obatnya
§  ada obat yang dijual bebas menggabungkan antara obat batuk, obat demam dan obat pilek misalnya sanaflu, ultraflu, panadol cold & flu dll.
obat batuk berdahak
a.        Ambroksol : dosis 3 x  sehari
b.        Bromhexim : dosis 3 x sehari
obat batuk tidak berdahak, Dektromethorpan : dosis 3 x sehari

J i k a  
g e j a l a  
f l u   b e r u p a
P i l i h l a h  O b a t  y a n g  M e n g a n d u n g
Bersin-bersin, hidung meler ringan, batuk ringan





Hidung meler sampai tersumbat




Demam atau sakit kepala




Batuk kering




Batuk berdahak




Dari tabel berikut kita bisa melihat, makin ke bawah, makin banyak kandungan obatnya, dan tentu saja makin banyak kemungkinan efek samping dan mudaratnya. Perhatikan juga dosisnya. Sebagian produk mengandung pseudoefedrin 30 mg per takaran, sebagian lainnya mengandung 60 mg. Sebagai pilihan pertama, gunakan yang dosisnya 30 mg per takaran. Jika menggunakan produk pseudoefedrin 60 mg, hati-hati terhadap risiko efek sampingnya seperti jantung berdebar-debar atau susah tidur.

Komposisi obat
Contoh merek dagang



2 jenis
Antialergi & pelega hidung
Actifed, Alerfed, Crofed, Flutrop, Grafed, Lapifed, Librofed, Mertisal, Protifed, Nichofed, Nostel, Protifed, Quantidex, Tremenza, Trifed, Trifedrin, Valved, Zentra, Alco Plus, Aldisa SR, Bodrexin Pilek Alergi, Cirrus, Rhinofed, Rhinos Junior, Rhinos SR, Clarinase, Cronase, Fexofed, Telfast Plus, Triaminic Pilek, Nalgestan
Penekan batuk & pelega hidung
Bantif Child, Triaminic Batuk & Pilek
Pengencer dahak & pelega hidung
Triaminic Expectorant & Pilek
Parasetamol & pelega hidung
Sanaflu, Topras






3 jenis
Parasetamol,
antialergi & pelega hidung
Contrex, Corhinza, Colpica, Decolgen FX, Decolgen Syrup, Decolgen Tablet, Deconal, Fludane, Flurin, Flu-Tab, Mixagrip, Molexflu, Panadol Cold & Flu Night, Paranomin, Procold, Refagan, Trifedrin Plus, Extra-Flu, Flunax
Parasetamol, pelega hidung & penekan batuk
Bodrex Flu & Batuk, Panadol Cold & Flu, Recomint, Sanaflu Plus Batuk, Ultragrip
Antialergi, pelega hidung & penekan batuk
Actifed Plus Cough Suppressant, Lapifed DM, Alco Plus DMP, Hustadin, Noscapax, Tuseran Pedia DMP
Antialergi, pelega hidung & pengencer dahak
Actifed Plus Expectorant, Gifed Expectorant, Lapifed Expectorant, Valved DM, Berlifed, Polaramine Expectorant
Parasetamol, antialergi & pengencer dahak
Hustab, Kidikol, Pinkid's Cough




4 jenis
Parasetamol, antialergi, 
Pelega hidung & penean batuk
Alpara, Anadex, Antiza, Corsagrip, Flu Stop, Fludane Plus, Fludexin, Flurin Dmp, Flutamol P, Lacoldin, Kontrabat, Mixaflu, Tuzalos, Frigrip
Parasetamol, antialergi, 
Pelega hidung & pengencer dahak
Anacetine, Bestocol, Bisolfon Flu, Bronchitin, Bodrexin Syrup, Bodrexin Flu & Batuk, Bodrex Flu & Batuk Berdahak, Bycolen, Flutamol, Frigrip, Ikadryl Flu, Kafsir, Oskadon Flu & Batuk Berdahak, Ponflu, Supra Flu, Stop Cold, Ikadryl Flu, Combi Flu
Antialergi, pelega hidung, antibatuk & pengencer dahak
Dextral, Dextrosin

5 jenis
Parasetamol, antialergi, pelega hidung, antibatuk &
pengencer dahak
Sebetulnya di kolom ini masih ada contoh produk-produk obat “sapu jagat” yang berisi lima jenis obat. Demi alasan keamanan, sebaiknya hindari penggunaannya kecuali tidak ada pilihan yang lebih aman, yang komposisinya memang benar-benar kita butuhkan.

Jika ingin melihat kandungan isi obatnya  (disebut generik), lihat nama kandungannya (nama obat generik) di bawahnya atau di komposisi obat tersebut. Misalnya:
v  Sanmol (paracetamol). Sanmol adalah merk dagangnya. Paracetamol adalah nama generiknya
v  Analsik (metamizole dan diazepam)
a.        PENURUN PANAS (ANTIPIRETIK)
1)         P a r a c e t a m o l
§  dosis umumnya 3-4 x sehari
§  jika demam tinggi dan berkepanjangan bisa diminum setiap 4 jam, maksimal 8 tablet sehari
§  bisa diminum tanpa makan terlebih dahulu
§  termasuk obat yang cukup aman dan memiliki efek samping sedikit (paling aman untuk bayi dan anak)
2)       I b u p r o f e n
§  dosisnya sama dengan paracetamol
§  lebih cepat menurunkan panas
§  kelemahannya punya efek di lambung, tidak baik bagi mereka yang punya penyakit maag. Lebih baik diminum setelah makan.
§  kelebihannya dibanding paracetamol, ibuprofen mempunyai efek antinyeri yang lebih kuat
3)       M e t a m i z o l / a n t a l g i n
§  dosisnya 3-4 x sehari
§  kelemahannya punya efek di lambung, tidak baik bagi mereka yang punya penyakit maag. Lebih baik diminum setelah makan.
§  kelebihannya dibanding yang lain, antalgin mempunyai efek antinyeri yang paling kuat. Sehingga sering dipakai sebagai antinyeri
b.        ANTINYERI
§  Perlu diperhatikan bahwa hampir semua antinyeri memiliki efek samping di lambung, jadi bagi penderita maag konsultasi dengan dokter atau biasanya di kombinasi dengan obat anti maag.
§  perlu dibedakan juga nyeri biasa dengan nyeri kolik (misalnya mules karena diare atau sakit yang hilang muncul karena batu ginjal) dan nyeri saraf. Karena antinyeri biasa tidak bisa meredakan nyeri kolik dan nyeri saraf.
1)      Antinyeri ringan
Paracetamol, lebih baik untuk nyeri ringan dan antinyeri untuk bayi dan anak, lebih aman bagi lambung
2)      Antinyeri sedang
Asam Mefenamat (Ponstand)
§  dosis 3x sehari
§  kerjanya lebih cepat menghilangkan nyeri sedang. biasanya dipakai untuk obat paska operasi ringan atau melahirkan
Natrium Diclofenac
§  dosis 3x sehari
§  memilki efek  antiradang juga sehingga cocok untuk antinyeri disertai peradangan misalnya sakit gigi karena ada radang.
Meloxicam
§  Dosis 1-2 x sehari
§  memiliki efek samping di lambung paling sedikit, sehingga sering dipakai untuk pengobatan antinyeri jangka panjang misalnya nyeri sendi asam urat.
§  lebih mahal dibanding yang lain
§  ada obat sejenis yaitu piroxicam, tetapi efek samping lebih banyak dibanding meloxicam
Ibuprofen
Antalgin/Metamizole
3)     Antinyeri kuat
Umumnya menggunakan golongan opioid (obat yang bisa membat ketagihan/ketergantungan).oleh karena itu perlu pengawasan penggunaannya dan resep dokter.
Tramadol
§  dosisnya 3-4 x sehari dan bisa diulang setiap 4 jam
§  efek samping paling mual dan muntah
Codein
§  dosisnya 3-4 x sehari dan bisa diulang setiap 4 jam
§  punya efek menekan batuk (tidak berdahak) 
4)     Antinyeri kolik (antispasmodik)
Nyeri kolik ditandai dengan nyeri yang hilang muncul dan sekali muncul biasanya sangat sakit sekali. Antinyeri biasa umumnya tidak bisa meredakan nyeri kolik
Papaverin
§  dosis 3-4 x sehari
§  biasanya dikombinasi dengan antinyeri biasa seperti paracetamol atau antalgin, sehingga sering didapatkan dijual dalam bentuk kombinasi dengan merk dagang seperti spasmal, spasminal
Hyoscine-N-butylbromide
§  dosisnya 3-4 kali atau bisa diulang setiap 4 jam
§  lebih kuat dari papaverin dan lebih sering digunakan
§  biasanya dikombinasi juga  dengan antinyeri biasa seperti paracetamol atau antalgin, sehingga sering didapatkan dijual dalam bentuk kombinasi dengan merk dagang seperti buscopan, gitas atau scopamin
5)     Antinyeri Saraf
Rasanya bercampur dengan semisal kesemutan. Biasanya timbul karena kelainan atau tekanan pada saraf
Carbamazepine
§  dosis 1-2 x sehari
§  lebih murah dibandingkan yang lain tetapi kurang stabil mengontrol nyeri saraf
Gabapentin
§  dosis 2-3 x sehari
§  lebih stabil mengontrol nyeri saraf tetapi harganya mahal
4.       ANTI ALERGI
Ada dua macam yaitu yang membuat ngantuk (golongan I) dan tidak membuat ngantuk (golongan II)
a.        Yang Membuat Ngantuk
Digunakan jika pasien ingin beristirahat. Jangan diminum jika ingin beraktifitas misalnya mengemudikan mobil
1)         CTM
§  dosis 3-4 kali sehari atau setiap 4 jam
§  obat yang cukup aman bagi segala usia
2)        Diphenhidramin
§  dosis 3-4 kali sehari
§  obat yang cukup banyak fungsinya. Karena memiliki efek mengantuk yang cukup kuat sehingga bisa jadi obat penenang sementara.
§  Punya efek mengurangi sekresi asam lambung (pendukung obat maag)
§  bisa juga menjadi obat tidur sementara jika diminum dobel dosis (lebih aman dari obat penenang)
b.        Yang Tidak Membuat Ngantuk
1)      Cetirizine : dosis 1-2 x sehari, cukup aman untuk segala usia
2)      Loratadine : dosis 1-2 x sehari, kurang aman untuk anak-anak
3)     mebhydrolin napadisylate (merk dagang: interhistin dll) : dosis 3-4 x sehari, sering dikombinasikan dengan obat batuk pilek yang dosisnya juga 3-4 kali sehari
Catatan: untuk alergi yang kuat misalnya gatal-gatal seluruh tubuh, biasanya antialergi dikombinasi dengan obat anti radang (kortikosteroid).
5.       OBAT ANTIRADANG (KOTIKOSTEROID)
Perlu diperhatikan bahwa obat ini pengunaannya harus dibawah pengawasan dokter. Karena efek sampingnya (masking efek) sangat banyak jika tidak terkontrol. Obat ini sering disebut obat dewa, karena banyak kegunaannya serta ampuh. Dan sering dimasukkan ke jamu-jamu atau obat herbal yang tidak terkontrol oleh pemerintah (LPOM) karena memang efek menyembuhkannya yang cepat.
  1. Deksamethason     : dosis 3-4 x sehari, lebih murah tetapi tidak stabil dalam darah
  2. Metylprednisolon   : dosis 2-4 x sehari, lebih mahal tetapi lebih stabil di dalam darah
  3. Prednison               : dosis 3-4 x sehari, memiliki anti radang yang cukup kuat sehingga digunakan untuk penyakit kronik mengontrol radang
6.       OBAT ANTI MIGRAIN
a.        Ergotatamine (Cafergot ) : dosis 2-3 x sehari, tidak aman bagi ibu hami
b.        Flunarizine : dosis 2 x sehari 
7.       OBAT SESAK
obat sesak napas banyak jenisnya dan sesuai dengan indikasi penggunaannya, Jenis obat sesak sering dikombinasikan dengan yang lain karena mekanismenya berbeda-beda sehingga saling menguatkan
a.        Salbutamol               : dosis 3-4 x sehari, terkadang efek sampiing yang sering adalah berdebar-debar
b.        Theophylin                : dosis 3-4 x sehari
Catatan: sering dikombinasi dengan obat pencahar dahak (mukolitik), karena sesak napas diperparah dengan berkumpulnya dahak
8.       OBAT DARAH TINGGI (ANTI HIPERTENSI)
Obat anti hipertensi juga banyak jenisnya dan sesuai dengan indikasi penggunaannya , di sini kami paparkan sebagian kecil saja yang sering dipakai di masyarakat (puskesmas)
a.        Captopril : dosis 2-3 x sehari, efek sampingnya batuk, jangan minum jika batuk, kurang stabil mengontrol hipertensi, salah satunya karena dosisnya 3 kali, terkadang pasien lupa atau tidak teratur minum obat sehingga hipertensi kurang terkontrol, harganya murah, sangat tidak aman bagi ibu hamil
b.        Nipedipin  : dosis 2 x sehari, cukup aman bagi ibu hamil
c.        Amlodipin : dosis 1 x sehari, lebih stabil mengontrol hipertensi, salah satunya karena dosis sekali sehari sehingga stabil di darah, lebih mahal
9.        OBAT PENURUN KOLESTEROL/LEMAK
a.        Simavastatin : Dosis 1 x sehari pada malam hari, harganya lebih murah tetapi kurang stabil mengontrol kolesterol
b.        Atorvastatin : Dosis 1 x sehari, harganya lebih Mahal tetapi lebih stabil mengontrol kolesterol
c.        Gemfibrosil : dosis 1-2 x sehari, untuk menurunkan lemak jenis trigliserida
10.      OBAT ANTI MUAL
a.        Metoclopramide : dosis 3-4 x sehari, sering digunakan untuk ibu hamil, kurang aman bagi anak-anak
b.        Domperidone : dosis 3-4 x sehari, tidak aman untuk ibu hamil, lebih aman bagi anak-anak
c.        Ondansetron : dosis 3-4 x sehari, antimual kuat karena bekerja dipusat saraf sehingga digunakan untuk kasus mual muntah hebat, lebih mahal dibanding yang lain
11.       OBAT MAAG
Maag adalah itilah awam, intinya rasa tidak enak pada lambung umunya di ulu hati, gejalanya bisa kembung, nyeri atau terasa panas.
a.        antasida (promaag, sanmaag) : dosis 3-4 kali sehari bisa juga setiap 4 jam, sekedar menetralkan asam lambung dan meredakan gejala ringan, sehingga tidak kuat mengatasi nyeri maag lambung kuat. Perlu tambahan obat lain
b.        Ranitidin : dosis 2 x sehari, lebih kuat dari antasid, ada juga yang sejenis cimetidin, tetapi obat ini punya efek samping lebih banyak dari ranitidin
c.        Omeprazole : dosis 1-2 x sehari, lebih stabil daripada ranitidin, sehingga digunakan untuk penyakit kronis seperti tukak lambung
12.     OBAT DIARE
Perlu ketahui Obat diare yang beredar di masyarakat umumnya tidak menyembuhkan penyakit diare. Hanya meredakan gejala karena cara kerjanya umumnya mengeraskan tinja sehingga tidak diare lagi. Jika ingin menyembuhkan diare harus dilacak penyebabnya apakah karena infeksi, salah pencernaan atau kelainan pencernaan.
v  obat yang cara kerjanya mengeraskan tinja
a.        attapulgite (merk dagang: new diatabs, diagit) : 2 tablet setelah buang air besar, maksimal 12 tablet
b.        kaolin dan pectin : dosis 1 sendok makan setelah BAB
v  cara kerjanya memperlambat gerakan usus
loperamide : dosis3-4 x sehari, obat ini sudah ditinggalkan penggunaannya, akan tetapi masih tersebar di masyarakat. Dan cukup berbahaya bagi anak.
Catatan: mules biasanya menyertai diare sehingga ditambahkan obat anti nyeri kolik (antispsminal), untuk anak tidak menggunakn obat diatas, digunakan obat: zinc dispersi 1 x sehari dan probiotik seperti Lacto-B dan L-Bio
13.     OBAT GULA/DIABETES,
a.        Glibenklamid : dosis 1-2 x sehari, kurang stabil mengontrol gula darah, harganya murah, terkadang  terjadi hipoglikemi (gula darah malah menurun drastis, termasuk kondisi darurat berbahaya), ini jika penggunaan tidak sesuai aturan, misalnya minum dobel dosis jika disangka belum minum obat
b.        Metformin : dosis 3 x sehari, bukan obat utama, tetapi penunjang obat anti gula/diabetes
c.        Glimepiride : dosis 1 x sehari, lebih stabil mengontrol gula, salah satunya karena dosis sekali sehari sehingga stabil di darah
14.     OBAT ASAM URAT
Allupurinol : dosis 1 x sehari (sediaan 300 mg), 3 x sehari (sediaan 100 mg), perlu dicatat, TIDAK BOLEH diminum pada saat fase akut (saat terjadi peradangan hebat), rasa nyeri yang timbul diatasi dengan antinyeri (analgetik).
15.     OBAT TIDUR DAN PENENANG : perlu resep dan pengawasan dokter karena bisa menimbulkan ketergantungan, hanya membantu sementara mredakan gejala, bukan obat utama
  1. Diazepam : dosis 3 x sehari
  2. Aprazolam :dosis 2 x 3 sehari, atau sebelum tidur
  3. Clobazam : Dosis 2 x sehari, atau sebelum tidur, waktu paruh (habisnya obat di darah) sesuai dengan waktu tidur sehingga lebih pas sebagai obat tidur, tidak lebih dan dan tidak kurang
16.     SALEP/CREAM/LOTION
§  jenisnya sangat beragam, ada yang untuk infeksi jamur, virus, bakteri, kutu dan lain-lain
§  khusus untuk penyakit kulit, harus diperiksa dan dilihat oleh dokter, karena jika salah obat maka penyakit bisa bertambah parah.
Anti Jamur
a.        miconazole salep                     : dosis 3 x sehari dioles
b.        ketokenazole salep : dosis 3 x sehari dioles
Anti bakteri
  1. gentamycin salep                   : dosis 3 x sehari dioles
  2. Erithromycin salep                : Dosis 3 x sehari dioles, sering digunakan untuk anti jerawat karena infeksi bakteri
Antivirus, Acyclovir salep :dosis 4-6 x sehari
Anti radang
  1. hidrokortison salep               : dosis 3 x sehari dioles, untuk peradangan ringan terutama daerah wajah
  2. betametason                          : dosis 3 x sehari, lebih kuat dari hidrokortison