2015/09/05

RESEP NUGGET SAYUR BAYAM




Nugget Sayuran BayamBAHAN :
  • 1 ikatan bayam diiris-iris kasar
  • 75 gr tepung terigu
  • 100 gr wortel
  • 6 buah telur ayam dikocok lepas
  • 1/2 siung bawang bombay diiris-iris halus
  • 1 sdt merica bubuk
  • 3 bawang halus bawang putih ditumbuk halus
  • 2 1/2 sdt garam
  • 1/2 sdt pala bubuk
  • 1 sdt pasir
  • 100 ml air
  • minyak goreng secukupnya
BAHAN PENCELUP :
  • 3 butir telur ayam kampung dikocok lepas
  • 100 gr tepung roti
CARA MEMBUAT NUGGET SAYUR BAYAM :
  1. Semua bahan dicampur dan diaduk sampai rata
  2. Adonan dimasukkan ke dalam cetakan yang sudah dilapisi plastik
  3. Kukus sampai matang, kurang lebih membutuhkan waktu 30 menit
  4. Jika anda menggunakan cetakan besar, maka potong-potonglah hasil kukukusan dengan ukuran yang agak kecil sesuai selera anda. Jika cetakan sudah dalam bentuk yang kecil anda tinggal mencelupkan hasil kukusan ke dalam kocokan telur dan kemudian melumurinya dengna tepung roti dengan cara mengguling-gulingkannya sebanyak 2 kali suapaya terlumuri merata.
  5. Goreng sampai berwarnak kecoklatan atau matang.

Manfaat Masker Tomat untuk Kulit Wajah



Manfaat Masker Tomat untuk Kulit Wajah
Manfaat Masker Tomat untuk Kulit Wajah
Manfaat Masker Tomat untuk Kulit Wajah – Tomat merupakan buah yang memiliki banyak sekali kandungan nutrisi, sehingga wajar saja jika tomat sering dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Tomat mengandung sejumlah vitamin seperti vitamin A, vitamin C dan vitamin K. Selain itu, tomat juga mengandung kalium, thiamin, folat, niasin, dan beragam mineral lainnya seperti tembaga, fosfor, dan magnesium.
Selain untuk menjaga kesehatan tubuh, tomat juga bisa dimanfaatkan untuk perawatan kecantikan, terutama untuk kulit wajah. Caranya dengan mengkonsumsi buah tomat secara langsung, atau menjadikannya sebagai bahan masker. Manfaat masker tomat untuk kulit wajah sangatlah banyak, dan tentu saja masker ini lebih aman jika dibandingkan dengan produk masker yang berada di luaran sana.
Penggunaan masker tomat sangatlah dianjurkan karena tingginya kandungan vitamin serta antioksidan pada tomat yang berfungsi baik dalam memelihara kesehatan kulit wajah. Dengan rutin menjadikan tomat sebagai bahan masker, maka kulit wajah akan terlihat bersinar dan cantik secara alami.

Berikut beberapa manfaat dari penggunaan masker tomat untuk menjaga kesehatan serta kecantikan kulit:

Mengatasi jerawat
Jerawat bisa dikatakan masalah yang universal bagi semua orang. Produk-produk kosmetika yang beredar di pasaran mungkin bisa mengatasi masalah ini pada sebagian orang, namun tak jarang produk seperti ini tidak memberikan hasil yang nyata. Bagi Anda yang mengalami kondisi seperti ini, alangkah baiknya jika menggunakan cara yang alami seperti memanfaatkan buah tomat.
Caranya cukup mudah, hancurkan buah tomat yang segar menggunakan blender, lalu aplikasikan ramuan ini langsung pada kulit wajah Anda. Diamkan selama 20 hingga 30 menit, lalu cuci wajah Anda. Manfaat masker tomat untuk mengatasi jerawat sudah terbukti keampuhannya, dan tentu saja cara ini sangat aman untuk diterapkan dibanding dengan menggunakan bahan-bahan kimia.
Mengecilkan pori-pori
Wajah yang memiliki pori-pori lebar sangat mudah untuk tersumbat oleh kotoran dan debu, sehingga wajah berpotensi untuk ditumbuhi jerawat atau komedo. Kandungan vitamin yang ada di dalam tomat ternyata dapat berfungsi untuk mengecilkan pori-pori tersebut. Cukup dengan menggunakan masker tomat secara rutin, maka pori-pori wajah akan mengecil dengan sendirinya. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Anda bisa menggunakan masker tomat dengan campuran perasan air lemon.
Mengatasi minyak berlebih
Manfaat masker tomat untuk kulit wajah selanjutnya adalah untuk mengurangi kadar minyak yang berlebih pada wajah. Seperti diketahui bahawa minyak yang berlebih pada wajah sangat menggangu penampilan serta menjadi pemicu utama timbulnya jerawat. Dengan memanfaatkan perasan air tomat sebagai masker, maka minyak pada wajah bisa dikontrol dengan baik berkat kandungan astringent yang terdapat di dalam buah tomat.
Memulihkan kulit yang terbakar matahari
Paparan sinar matahari langsung tentu sangat berbahaya bagi kesehatan kulit. Disinilah peran dari buah tomat yang dijadikan masker, yaitu untuk memulihkan kondisi kulit wajah yang terbakar oleh sinar matahari. Anda bisa membuat tomat sebagai bahan masker dan mencampurkannya dengan plain yoghurt, lalu terapkan pada bagian kulit yang terbakar.
Membuat wajah tetap segar
Manfaat terakhir dari penggunaan tomat sebagai masker wajah adalah untuk membuat kulit wajah tampak lebih segar nan berseri. Anda bisa mendapatkan wajah yang segar dengan menggunakan tomat sebagai masker yang telah dicampur dengan madu. Dengan melakukan perawatan ini secara rutin, maka kulit wajah yang kusam akan tampak bersinar dan segar alami.
Itulah beberapa manfaat masker tomat untuk kulit wajah yang bisa Anda dapatkan jika rutin melakukan cara-cara di atas.

Umat Islam Harusnya Umat Pembaca



Umat Islam Harusnya Umat Pembaca
Membaca masih merupakan aktivitas yang langka kita temukan di masyarakat kita.  Mayoritas masyarakat memilih duduk di depan televisi daripada duduk di hadapan buku. Ironisnya, penduduk negeri ini sering berkeluh kesah tentang masalah sulitnya mendapatkan pendidikan, padahal membaca pun malas.
Membaca memang belum menjadi budaya di negeri ini. Karena mayoritas masyarakat kita adalah umat Islam, tentu saja konsekuensi selanjutnya adalah mayoritas muslim negeri ini juga malas membaca. Padahal salah satu jalan untuk membangun umat islam adalah dengan membaca.
Perintah pertama
Ingatkah kau temanku, kisah wahyu Allah yang pertama kepada Rasulullah yang tak bisa baca tulis? Saat itu seperti biasa, Rasulullah sedang bertahannuts (menyendiri) dari hiruk pikuk kesibukan manusia di gua Hira’. Lalu datanglah utusan Allah, Jibril yang kemudian mendatangi beliau seraya berkata,
“Bacalah!”. Hingga ketiga kalinya, dibacakanlah wahyu pertama seutuhnya (dalam surah Al-Alaq; 1-5).
Sarana (Dasar) Mendapatkan Ilmu
Perintah Allah untuk membaca sangat berkaitan erat dengan kewajiban asas seorang muslim, yaitu dengan menuntut ilmu. Rasulullah bersabda yang artinya,
“Menuntut ilmu itu kewajiban muslim.” (Riwayat Ahmad)
Bagamana kita mendapatkan ilmu? Memang banyak cara untuk mendapatkan ilmu. Membaca merupakan salah satu cara dasar untuk mendapatkan ilmu, bahkan paling dasar yang akan membuka ilmu kecakapan hidup dasar lainnya.
Mengembalikan Kejayaan Umat
Membaca jelas merupakan sarana tidak langsung mengembalikan kejayaan umat islam. Keterpurukan umat islam saat ini disebabkan oleh sikap meninggalkan agama. Tidak ada jalan lain untuk memperbaiki hal ini kecuali dengan kembali kepada agama. Jalan pertama untuk kembali kepada agama adalah dengan mempelajarinya. Membaca adalah salah satu sarana untuk mempelajari agama ini. Dengan demikian, kembali kepada agama ini dan mengembalikan kejayaan umat islam.
Membaca : Melestarikan otak
Dari sudut pandang ilmu kesehatan,  membaca juga mempunyai manfaat yang sangat baik bagi kesehatan otak. Menurut Taufik pasiak, ahli tengkorak dan otak, membaca dapat menyalakan otak. Otak berbeda dengan mesin dan organ tubuh lain yang semakin sering dipakai atau semakin tua akan semakin aus. Tidak demikan otak manusia. Semakin sering sebuah otak manusia dipakai untuk belajar dan berpikir atau sering distumulus –salah satunya dengan membaca— fungsi – fungsinya akan terus berkembang. Dengan demikian, orang yang suka membaca pada saat lanjut usia tidak mengalami penurunan fungsi otak yang berakibat pada gangguan daya ingat atau yang disebut dengan  demensia alias pikun.

Temanku, semoga kita semua bisa menjadi manusia yang gemar membaca yaa.. semoga dengan catatan ini dapat berguna untuk saya dan teman – teman semua. ^^

Tanpa Nama bagian III



Aku terbangun di atas tempat tidur. Aku sedang berada di Rumah Sakit. Saat itu Ayah dan Ibuku menangis bahagia. Ternyata aku dalam kondisi koma saat bolos dari sekolah. Mobil menabrakku. Sekitar setahun aku tidak sadarkan diri dari koma. Aku menceritakan semua keadaan Bullying itu. Awalnya, Ayah dan Ibu terkejut. Tapi, akhirnya mereka memutuskan untuk memindahkanku ke sekolah lain.
Seminggu berlalu, dan besok akan di adakan perayaan hari Ulang tahunku sekalian syukuran atas kesadarannku dari koma.
Aku berdiri di depan rumah. “Kalau begitu, apa semua itu mimpi? Ibu panti, anak – anak? Dan Kye juga? Semuanya hanya mimpiku?” ucapku bingung.
“Bukan! Bukan mimpi!”
Aku terkejut. Suara itu sangat ku kenal! Kye!!
Aku berlari kearahnya. Kye bilang susah juga mencari rumahku karena tidak ku katakan sebelumnya.
“Ya, tapi bertemu denganmu saja sangat beruntung dalam hidupku.” Kata Kye riang.
Ah Kye, Mulai sekarang, aku juga akan terus bersyukur dengan kehidupanku dan orang – orang yang menyayangiku. Menghargai kehidupan dan pemberian yang telah dikasih oleh Allah yang Maha Kuasa!
Tamat

Tanpa Nama



Ini kisahku, pengalamanku, imajinasiku, dan harapanku. Kutuangkan semua dalam suatu buku “kehidupan”, menurutku. Dengan dibantu sebuah pena dan selembar kertas, jari – jemari ku memulai aksinya. Menulis sepatah demi sepatah kata, membentuk sebuah kalimat dan akhirnya menjadi sebuah cerita.
ööö
H
ari ini merupakan hari yang berbeda untukku. Hari pertamaku memulai kehidupan SMA. Akhir SMP sudah kuputuskan, tambah tingkatan, tambah level, ya pastinya tambah pengalaman! “Life is an Adventure
Begitulah yang ku pikirkan seminggu yang lalu. Tapi, ini... Apa – apaan? Kehidupan sekolah seperti apa ini? Kenapa bisa ada sistem bodoh seperti Bullying?? Sebagian anak beranggapan bullying diterapkan untuk menguji dan melatih mental seorang anak. Ada juga yang melakukannya untuk bersenang – senang. Dari menyembunyikan sesuatu, mencuri, atau pun menuduh korban. Tapi, tahukah kalian... Jika banyak kwalitas anak sekolah menjadi menurun dalam kompetisi dan menjadi lebih sukar mengeluarkan pendapat bahkan berucap dan berkomunikasi dalam kondisi biasa?
“Hey, si Muram! Sudah muram tambah melamun! Jelek banget!” Ucap teman sekelas yang duduk di depanku.
Aku paling malas berurusan dan menghiraukan tipe orang seperti itu. Lagipula, bingung juga baiknya jawab apa untuknya. Jawab ini atau itu atau apapun juga pasti akan salah.
“Batu banget! Gue nanya lu kacangin. Suram banget sih lu!” lanjutnya kesal dengan nada tinggi.
“Udeh lah.. Mel, elu ngomong ape juga kaga bakal didengerin sama tu orang bego! Entar malah lu ketularan suram gara – gara marah sia – sia ke dia!” ucap temannya .
Ini permulaan masa SMA, tapi untuk menjalani 3 tahun di SMA ini, apa aku bisa? Kenyataannya lebih susah dari sinetron atau cerita fiksi. Apakah keajaiban itu ada?
“Akh sial!” gerutuku di kamar.
Besok ulangan – ulangan harian mulai berdatangan, tapi jangankan belajar, keinginan untuk masuk pun tidak ada. Padahal saat SMP, belajar dan membaca adalah hobiku. Mungkin juga pengaruh Ibu yang seorang guru dan Ayah yang seorang Journalis.
“Tasya, Kamu belum tidur, nak? Besok ‘kan kamu berangkat pagi. Belajarnya sudah dulu lah.” Kata Ibu.
Saat Ibu yang tidak tahu kenyataannya berkata begitu, aku merasa sangat bersalah padanya. Bagaimana aku bilang padanya? Apa reaksinya nanti jika Ibu tahu aku menjadi objek Bullying? Ditambah perasaan malu pada adikku yang selalu mengagumiku. Hatiku sesak saat berpikir masa depanku nanti. Aku anak sulung, Ayah bilang dalam pertandingan sepak bola, aku adalah penyerang sekaligus keeper, masa depanku menentukan masa depan keluarga dan masa depan adikku.
Lalu, hasil ulangan pun dibagikan. Seperti yang ku duga sebelumnya, nilai ku down. Menyebabkan Ayah marah. Kehidupanku terasa diuji.
Bagian paling enak dari SMA ini, tempat menenangkan untuk makan siang jam Istirahat tanpa diketahui oleh teman – teman satu kelas.
(¯¯¯¯...¯) ‘Lho? Tumben ada SMS..’ Pikirku curiga.
“Temui Kami di Kebun sekolah untuk piket bersama”

‘Teman sekelas? Oh, mungkin ini yang mereka bicarakan tadi. Piket bersama ya?’
Aku segera menuju kebun dengan senang. Kupikir mungkin aku akan dapat memperbaiki ‘hubungan teman’ dengan mereka.
”Lho? Belum ada yang datang? Apa mereka masih istirahat? Ya, sudah. Aku bersihkan duluan..”
(...trek) Aku menoleh. Pintu kebunnya tertutup? Padahal tadi tidak kututup. Aku berjalan cepat menuju pintu. Dengan perasaan deg – degan, aku menarik gagang pintu. Aku terkejut dan terhentak. Pintunya dikunci??? Aku menghela nafas untuk sabar. Aku dikerjai lagi? Tak lama kemudian ada suara benda jatuh dari pohon dan kali ini tidak mungkin aku dapat bersabar, aku menjerit dan berteriak. Air mataku mengalir. Phobiaku kambuh. Ular! Meskipun hanya bercanda, ini jelas keterlaluan! Lalu, penjaga kebun yang panik langsung membuka pintu kebun dan berlari ke arahku. Aku tak mampu berkata apa pun. Aku keluar kebun dengan lemas. Di depan pintu keluar kebun, 8 orang teman sekelasku tertawa terbahak – bahak. Aku tak dapat menahan emosiku, tapi juga tidak bisa meluapkan amarahku.
ööö
A
ku berlari sekencang – kencangnya, mengambil tas ku. Esoknya, Aku tidak datang ke sekolah. Aku bejalan – jalan tanpa tahu dimana dan mau kemana. Tujuanku adalah menghindar sejauh mungkin dari sekolah. Aku terkesima dengan pemandangan yang ada. Di suatu tempat yang agak terpencil. Hebat! Seakan ada di dalam Alice in wonderland.
(Prak) Sebuah buku terjatuh di sampingku. Tidak mungkin itu seperti Death note ‘kan. Mustahil. Apa isinya? Oh...  Diary ya? Haa... ! Mengecewakan... ! Kalau benar ada keajaiban. Semoga bisa menjadi orang lain saja. Menghapus namaku. Sehingga tidak ditemukan oleh mereka.
“Waaa... !!” teriakku kaget. Cahaya panas keluar dari buku itu. Apa sebenarnya itu? Perlahan cahaya tersebut menghilang. Syukurlah tidak terjadi apa – apa... ku usap keningku yang berkeringat. Cahaya matahari menembus tubuhku. Aku kembali dibuat terkejut! Bagaimana tubuhku menjadi transparan begini? Aku panik. Tidak tahu apa yang terjadi. Aku Istighfar terus – menerus. Dan berdo’a pada-Nya. Tubuhku kembali normal. Aku pulang ke rumah. Ibuku pasti telah khawatir. Menungguku pulang.
“Assalamualaikum, bu... Tasya pulang!”
“Wa’alaikumsalam... Tasya...” Ibu melirik dengan heran. Aku diam dengan reaksi dan tatapan Ibu yang seolah melihat orang asing.
“Siapa kamu?” tanya Ibu bingung. Suaraku tertahan. Diantara bingung dan panik. Ibu bukan tipe orang yang suka bercanda. Tidak mungkin dia membuat lelucon seperti ini. Lalu, seorang anak perempuan sebaya denganku masuk menghampiri.
“Assalamualakum, Ibu ada tamu,ya? Maaf Tasya telat. Tadi, Tasya beli buku Psikologi terbaru.” Ucap anak itu.
Aku terdiam membatu. Aku ketakutan. Tanpa sadar aku berlari. Berlari dari rumahku sendiri? Tidak dikenali oleh Ibuku sendiri? Siapa anak itu? Siapa sebenarnya aku? Siapa namaku?
Aku menangis sepanjang jalan. Tidak tahu apa yang akan kulakukan. Tidak tahu apa yang sedang terjadi.
ööö